Sabtu, 06 Juli 2013

Tata Letak Pelabuhan Perikanan kota Hongkong



Gambar Langsung
Hongkong merupakan salah satu Kota bagian dari wilayah RRC dengan menerapkan dua sistem, sistem sosialisme dengan kekuasaan terpusat di Republik Rakyat Cina dan kapitalisme serta demokrasi dalam tingkat berbeda di Hongkong, Makau, dan Taiwan.


Hongkong dulunya kota yang ramai, yang merupakan kumpulan dari desa-desa para nelayan ketika pertama kali diklaim oleh Inggris pada tahun 1842 pasca Perang Opium Pertama melawan Negeri Tirai Bambu China. Ketika itu, upaya-upaya dari Dinasti China telah gagal menghentikan perdagangan opium yang dipimpin oleh Inggris. Hongkong kemudian jatuh ke tangan Inggris melalui Perjanjian Nanking pada tahun tersebut. Semenanjung Kowloon diserahkan pada tahun 1860 dan sewa dilakukan  selama 99 tahun di New Territories yang terdiri dari wilayah utara Kowloon sampai Sungai Shenzen dengan 235 pulau-pulau terpencil. Hongkong kemudian kembali ke pangkuan China pada 1 Juli 1997 dengan prinsipnya yang unik yakni “satu negara, dengan dua sistem”. Hongkong hingga sekarang diakui sebagai Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat China (RRC). Sebelum diserahkan pada tahun 1997, Hong Kong adalah Koloni Britaniya Raya. Di bawah kebijakan satu negara dua sistem ciptaan Deng Xiaoping, Hong Kong menikmati otonomi dari pemerintah RRC seperti pada sistem hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, peraturan jalan yang tetap berjalan di jalur kiri. Urusan yang ditangani oleh Beijing adalah pertahanan nasional dan Hubungan diplomatik. Otonomi ini berlaku di Hong Kong (minimal) untuk 50 tahun dihitung dari tahun 1997.

Gambar langsung
Membahas perikanan di kota Hongkong sangatlah maju, hal ini dapat dilihat dari sistem perdagangannya, Jika dibandingkan dengan perikanan di Indonesia, kota Hongkong sangat jauh lebih tertata terutama dalam segi penerapan sistemnya. Salah satunya tata pelabuhan kapal perikanan Hongkong, dapat dilihat sistem pelabuhan perikanan hongkong dapat dipadukan dengan keadaan kota Hongkong, sehingga lebih terlihat strategis. Sehingga kegiatan operasi nelayan dapat terhubung langsung dengan aktivitas di Kota Hongkong. Berbeda dengan Negara Indonesia, Keberadaan nelayan pesisir sangatlah jauh dari pusat peradaban kota-kota besar di Indonesia, hal ini mungkin saja dikarenakan memang kehidupan penduduk di pesisir Indonesia tidak bisa sebanding atau selevel dengan kehidupan dikota besar yang umumnya lebih maju dengan kehidupan yang elegan. Sehingga perlu dari pemerintah kita untuk melakukan usaha perubahan mendasar terhadap kesejahteraan dan kemajuan rakyat nelayan Indonesia.




Jika dilihat salah satu kota di Indonesia yang letaknya sangat berpotensi untuk bisa diterapkannya sistem kegiatan perikanan yang dipadukan kegiatan kota yaitu Kota Batam dikepulauan Riau, dimana kota ini sangat stragegis untuk dijadikan kota Industri perikanan karena memang dikota ini juga letak dan kemajuan perikanannya sangat memberikan peluang besar untuk dapat dikembangkan apalagi jika kota ini juga dijadikan salah satu tempat pariwisata Indonesia.



http://id.wikipedia.org/wiki/Satu_Negara_Dua_Sistem 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Like this blog