Alkisah terdapat sebuah museum yang lantainya terbuat dari
batu pualam yang indah. Di tengah-tengah ruangan museum itu di pajang sebuah
patung pualam pula yang sangat besar. Banyak orang datang dari seluruh dunia
mengagumi keindahan patung pualam itu. Suatu malam, Lantai pualam itu berkata
kepada patung pualam
Lantai Pualam : “Wahai patung pualam, hidup ini sungguh
tidak adil. Benar-benar tidak adil ! Mengapa orang-orang dari seluruh dunia dating
kemari hanya untuk menginjak-injak diriku tetapi mereka mengagumimu?
Benar-benar tidak adil !”
Patung pualam : “Oh temanku, lantai pualam yang baik. Masih
ingatkah kau bahwa kita ini sesungguhnya berasal dari gunung batu yang sama?”
Lantai Pualam : “Tentu
saja, justru itulah mengapa aku semakin merasa ketidakadilan itu. Kita
berasal dari gunung batu yang sama, tetapi sekarang kita menerima perlakuan
yang berbed. Benar-benar tidak adil !”
Patung Pualam : “Lalu apakah kau masih ingat ketika suatu
seseorang pemahat datang dan berusaha memahat dirimu, tetapi malah menolak dan
merusakkan peralatan pahatnya ?”
Lantai Pualam : “Ya, tentu saja aku masih ingat. Aku sangat
benci pemahat itu. Bagaimana ia begitu tega menggunakan pahatnya untuk melukai
diriku. Rasanya sakit sekali !”
Patung Pualam : “Kau benar ! Pemahat itu tidak bisa mengukir
dirimu sama sekali karena kau menolaknya.”
Lantai Pualam : “Lalu?”
Patung Pualam : “Ketika ia memutuskan untuk tidak meneruskan
pekerjaannya pada dirimu, lalu ia berusaha untuk memahat tubuhku. Saat itu aku
tahu melalui hasil karyanya aku akan menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda.
AKu tidak menolak peralatan pahatnya membentuk tubuhku. Aku berusaha untuk
menahan rasa sakit yang luar biasa.”
Lantai Pualam : “Mmmmmmm….”
Patung Pualam : “Kawanku, ini harga yang harus kita bayar
pada segala sesuatu dalam hidup ini. Saat kau memutuskan untuk menyerah, kau
tak boleh menyalahkan siapa-siapa atas apa yang terjadi pada dirimu sekarang.”
"Tidak berani ambil peluang, berarti orang itu tidak bergulir atau tidak beranjak dari tempatnya semula. Ibarat bandul jam yang berhenti, itu menunjukkan bahwa jamnya mati, jam yang menyesatkan dan tidak berguna"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar