Everyone should have dream, you and me, but it's been difficult to pursue, because we are too busy, everyone is connected by invisible power, it's not important whether your on my side or not. Yesterday, today, and tommorow, in this heart of mine is always your smile
Kategori
Senin, 09 Desember 2013
IPB Raih Juara III Kontes Kapal Cepat Tak Berawak
Penyelenggaraan
Roboboat 2013 dilakukan dalam dua tahap. Pertama adalah babak seminal,
dimana objek penilaian ialah konsep desain dan rancangan sistem
otomasinya, yang diajukan oleh tiap tim. Tahap kedua, yang merupakan
babak final, ialah tahap penilaian terhadap pewujudan konsep desain
kapal dan rancangan sistem otomasinya, serta kemampuan kapal tersebut
dalam penguasaan medan atau lintasan yang harus dilalui kapal.
Adapun anggota Tim
Barracuda adalah Rahmad Ramadhoni, Iqbal Setiawan, dan Febby Yosella,
kemudian Tim Jangilus yakni Andikha Pratama, Adam Suma Wijaya, dan
Bastian P Silalahi. "Total finalis dalam KKCTBN 2013 adalah 30 tim,
dimana 10 tim untuk tiap-tiap kategori lomba," ujar pembimbing Tim
Jangilus Fis Purwangka.
Selasa, 03 Desember 2013
Carlos Juan Finlay
Finlay adalah seorang dokter dan ilmuwan Kuba yang diakui sebagai pelopor dalam penelitian penyakit demam kuning.
Carlos Juan Finlay lahir pada tanggal 3 Desember 1833 dengan nama Juan Carlos Finlay y Barres di Puerto Príncipe, Kuba. Beliau berdarah campuran Perancis dan Skotlandia.
Pada tahun 1853, Finlay berkuliah di Jefferson Medical College di Philadelphia, Pennsylvania, dan lulus pada tahun 1855. Beliau lalu melanjutkan pendidikannya di Havana dan Paris, setelah itu ia menetap di Havana dan membuka praktek medis.
Penelitian Carlos Juan Finlay dimulai di tahun 1870-an, kemudian mulai diakui pada tahun 1900. Beliau merupakan orang pertama yang menyatakan bahwa nyamuk adalah pembawa organisme vektor yang menyebabkan demam kuning.
Menurutnya, nyamuk yang menggigit korban terinfeksi bisa menginfeksi orang yang sehat melalui gigitan.
Setahun kemudian, Finlay menemukan bahwa nyamuk dari genus Aedes adalah organisme yang menularkan demam kuning. Teorinya ini diikuti oleh rekomendasi untuk mengontrol populasi nyamuk sebagai cara untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
Hipotesisnya ini kemudian dibuktikan hampir dua puluh tahun kemudian oleh Walter Reed pada tahun 1900. Finlay kemudian menjadi kepala petugas kesehatan di Kuba pada tahun 1902-1909.
Carlos Juan Finlay adalah anggota dari Havana’s Royal Academy of Medical, Physical and Natural Sciences. Beliau fasih berbahasa Perancis, Jerman, Spanyol, dan Inggris, dan bisa membaca aksara Latin. Ia juga menulis berbagai artikel mengenai kusta, kolera, gravitasi, dan penyakit tanaman, namun ketertarikan utamanya adalah mengenai demam kuning.
Atas teorinya mengenai demam kuning ini, Finlay dinominasikan sebanyak tujuh kali sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran, namun tidak pernah memenangkannya. Beliau hanya menerima penghargaan Legion of Honour dari Perancis pada tahun 1908.
Carlos Juan Finlay wafat di rumahnya pada tanggal 3 Desember 1915 karena serangan stroke yang disebabkan oleh kejang otak parah. Beliau kemudian dimakamkan di Havana, Kuba.
Senin, 25 November 2013
System Transportasi Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan
Dalam Judul Blog gw kali ini, gw pengen sdikit membahas mengenai system
transportasi Hasil Tangkapan di suatu
pelabuhan Perikanan pada umumnya.
Kenapa transportasi menjadi
bagian yang penting untuk dibahas dalam kegiatan perikanan di Pelabuhan..?
Karena, Pada dasarnya ikan merupakan jenis produk yang mudah rusak (perishable)
oleh karena itu perlu penanganan yang lebih untuk menjaga nilai mutu ikan
sampai pada akhirnya terjual ke konsumenn akhir, dan penanganan tersebut salah
satunya dalam transportasi pendistribusain ikan.
Adapun beberapa proses transportasi hasil tangkapan yang ada dipelabuhan
diantaranya adalah :
a. Pertama
yaitu proses transportasi hasil tangkapan dari kapal ke dermaga
b Kedua
Proses transportasi hasil tangkapan dari Dermaga Ke Tempat pelelangan Ikan
c.Ketiga
Proses transportasi hasil tangkapan dari Tempat pelelangan ikan menuju ke
Hinterland (daerah-daerah distribusi sekitar pelabuhan) dan tempat konsumen.
Pada saat proses transportasi hasil tangkapan, ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan diantara yaitu :
·
Tersedianya
bahan atau alat pendingin, dalam hal ini alat transportasi disesuaikan
dengan jauhnya jarak lokasi tujuan transportasi hasil tangkapan, dan hal yang
perlu diperhatikan adalah tersedianya system pendingin atau es yang ada pada
alat transportasi. Contohnya pada mobil
box berpendingin, gerobak dorong yang terdapat es,container yang dilengkapi
dengan cool storage,dll. Alasan tersebut agar tingkat mutu ikan tetap
terjaga sampai diterima oleh pembeli akhir (konsumen).
·
Tingkat
Higienitas wadah yang digunakan, pada saat proses transportasi kita juga
perlu mempertimbangkan kondisi wadah atau keranjang yang digunakan sebagai
tempat menaruh ikan hasil tangkapan, dimana tingkat higienitas/kebersihannya
sangat mempengaruhi mutu hasil tangkapan, karena pada kondisi wadah yang kotor
atau kurang bersih, akan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang pada akhirnya
menyebar kedalam ikan hasil tangkapan dan menurunkan mutu ikan. Oleh karena itu
tingkat higienitas wadah perlu diperhatikan.
·
Jenis
alat transportasi, ditentukan oleh seberapa lama proses transportasi yang
tempuh, jika jarak lokasi tujuan dekat maka alat transportasi yang digunakan
contohnya : gerobak Dorong, motor, sepeda, becak atau bisa juga dipanggul oleh
orang.
Jika jarak lokasi tujuan transportasi jauh maka perlu
menggunakan alat transportasi dengan pertimbangan waktu dan penanganan ikan
selama transportasi, dalam hal ini , walaupun transportasi sudah dilengkapi
dengan es, akan tetapi kemungkinan penurunan mutu ikan pada jarak jauh tetap
ada.
·
Lama penyinaran
matahari, semakin lama ikan hasil tangkapan tersengat sinar matahari akan
semakin menurunkan tingkat mutu ikan, sehingga diperlukan pelindung ikan hasil
tangkapan pada saat transportasi agar mutunya tetap terjaga.
·
Kondisi
ikan, Pada saat ikan hasil tangkapan berada didalam wadah pastikan kondisi
jumlah ikan tidak melebihi kapasitas wadahnya, sehingga ikan tidak ditaruh
secara bertumpuk, atau terdesak. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan
pada bentuk ikan dan mutunya juga menurun.
Dari beberapa pertimbangan diatas, inti dari tujuan proses
transportasi ikan hasil tangkapan adalah bagaimana teknik penanganan dalam
menjaga mutu ikan hingga sampai kepada konsumen.
Karena mutu ikan yang
semakin bagus akan meningkatkan harga jual hasil tangkapan.
(Thanks... Like Gan)
Sumber Gambar : google
Label:
KARYA PRIBADI,
PERIKANAN,
PUISI
Selasa, 12 November 2013
Pemira Legislatif FPIK 2013
daftar perwakilan kelas untuk di dpm paling lambat hari jumat
ayo, sebelum di rekomendasikan sama komti dan ketua himpro
ayo, sebelum di rekomendasikan sama komti dan ketua himpro
Kamis, 07 November 2013
Find the Great Heroes
don't miss it .. 22,23,24 Nov 2013
IPB ISLAMIC FESTIVAL DAN SARASEHAN NASIONAL LDK SE-INDONESIA
lebih dr 500 aktivis dakwah kampus berkumpul ..
IPB ISLAMIC FESTIVAL DAN SARASEHAN NASIONAL LDK SE-INDONESIA
lebih dr 500 aktivis dakwah kampus berkumpul ..
Jumat, 01 November 2013
Jumat, 25 Oktober 2013
kenapa Es dikutub dapat Mengapung
Assalamualaikum,
Halo bro, saya senang
bertemu dengan anda, karena kenapa...? anda adalah orang yang secara tidak
sengaja telah mengklik, dan melihat halaman blog yang keren ini.. Jadi Oleh
karena itu saya sangat senang untuk berdiskusi dengan orang sekeren anda ( karena anda telah mengklik blog ini jadi
disebut keren yaa walaupun tidak lebih keren dari saya sendiri, hahahaha..)
Okelah Kalau Begitu
Menurut Anda...
Mengapa
Es dapat Mengapung di Perairan Laut..?
Sering kali kita
melihat kejadian atau fenomena aneh yang terjadi di alam salah satunya yaitu
mengapungnya Es diperairan laut, kejadian ini banyak kita lihat di daerah Kutub
bumi yang memiliki suhu sangat rendah dan pastinya kejadian ini bukan tanpa
alasan.
Kenapa
fenomena ini bisa terjadi...?
Hal ini disebabkan
karena perbedaan densitas yang ada pada massa jenis es dan massa jenis air
laut, dimana densitas Es pada permukaan kutub lebih kecil dibandingkan dengan
densitas Perairan laut dibawahnya sehingga menyebabkan Batuan Es yang berada
dikutub dapat mengapung diperairan laut.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi perubahan densitas diantaranya adalah suhu dan salinitas, dimana
keadaan suhu berbanding terbalik dengan densitas yang artinya ketika suhu pada
suatu benda naik maka densitasnya
akan menurun, sedangkan keadaan
salinitas pada suatu benda berbanding lurus dengan perubahan densitasnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan densitas pada suatu benda lebih
dipengaruhi oleh perubahan salinitasnya dibandingkan perubahan suhunya.
Untuk densitas suhu
maksimum air, berada pada suhu 4 derajat Celcius, sedangkan untuk
titik beku air murni H2O berada pada suhu 0 derajat Celcius, itu artinya densitas
terbesar air bukan pada keadaan dimana air itu beku, tetapi masih dalam bentuk
cair atau aquades. Dan ketika air
tersebut ditambahkan kandungan garam maka densitas suhu maksimum dan titik bekunya akan berkurang.
Dari perbandingan
Gambar diatas dapat kita lihat bahwa,
stratifikasi perubahan suhu, salinitas, dan densitas air laut ditiap lapisan
berbeda-beda.
Mulai
dari lapisan permukaan :
Pada lapisan ini
merupakan lapisan dengan keadaan suhu paling tinggi, ini dikarenakan lapisan
permukaan adalah lapisan yang paling banyak menyerap panas dari sinar matahari.
Sedangkan untuk keadaan salinitasnya, pada lapisan permukaan keadaan salinitas
paling rendah dibandingkan lapisan dibawahnya, hal ini disebabkan karena terjadinya
penguapan (evaporasi). Begitu pula dengan keadaan densitas paling rendah berada
dilapisan permukaan, karena suhu dan tekanan yang besar di permukaan laut.
Lapisan Termocline,Halocline,
dan Pycnocline (dimana terjadinya perubahan secara drastis secara berturut
Suhu, Salinitas, dan Densitas) :
Termocline : merupakan
daerah dimana perubahan suhu menurun secara drastis, pada lapisan ini banyak
kandungan nutrien yang berasal dari dasar laut dan merupakan produsen dari
rantai makanan yang terjadi di dalam laut, sehingga banyak organisme berada
dilapisan ini. Tetapi dilapisan ini pula kandungan Oksigen sangat sedikit,
karena banyak dimanfaatkan oleh organisme yang ada. Lapisan temocline sangat
berhubungan dengan terjadinya proses Upwelling, dimana naiknya massa air laut
yang lebih dingin ke atas permukaan.
Semoga bermanfaat bagi kalian kaum pemuda yang
sedang membutuhkan informasi ini,
Di klik like
key..
Label:
KARYA PRIBADI,
PENGETAHUAN,
PUISI
Langganan:
Postingan (Atom)