Senin, 09 Desember 2013

IPB Raih Juara III Kontes Kapal Cepat Tak Berawak


Dua tim Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) yang ikut ambil bagian dalam kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2013 (KKCTBN 2013) atau Roboboat 2013, berhasil meraih peringkat tiga.

Keduanya adalah Tim Barracuda, yang berhasil merebut Juara III kategori kapal cepat dengan sistem manual (remote control) dan Tim Jangilus, tampil sebagai Juara III kategori kapal cepat fuel engine (manual system).


Adapun untuk peringkat I dan II kategori remote control diraih oleh Tim Acalendra dari Institut Teknologi 10 November (ITS) dan Tim Cakalang 2 dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Sedang untuk kategori manual system, Juara I dan II diraih oleh Tim Jayamahe dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Tim Nabenk 02 dari Politeknik Negeri Bengkalis.

 

 

Keikutsertaan tim FPIK IPB dalam Roboboat 2013 bukanlah yang pertama. Tahun lalu, untuk kali pertama Tim FPIK IPB ikut ambil bagian, diwakili oleh mahasiswa dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB. Mereka juga berhasil meraih Juara III kategori remote control.

"Prestasi yang telah dicapai oleh Tim Roboboat FPIK IPB 1 tahun 2012 dan Tim Roboboat FPIK IPB 2 tahun 2013, adalah bukti bahwa kemampuan mahasiswa FPIK IPB di bidang teknologi perkapalan, mampu bersaing dengan fakultas-fakultas teknik perkapalan maupun teknik elektro di perguruan tinggi di Indonesia," ujar pembimbing Tim Barracuda Yopi Novita kepada Tajuk.

Yopi menjelaskan KKCTBN atau Roboboat adalah kontes yang diselenggarakan untuk menguji kreativitas mahasiswa dalam mendesain badan kapal, menetapkan prinsip engine machine, dan merancang sistem otomasinya.

 

Penyelenggaraan Roboboat 2013 dilakukan dalam dua tahap. Pertama adalah babak seminal, dimana objek penilaian ialah konsep desain dan rancangan sistem otomasinya, yang diajukan oleh tiap tim. Tahap kedua, yang merupakan babak final, ialah tahap penilaian terhadap pewujudan konsep desain kapal dan rancangan sistem otomasinya, serta kemampuan kapal tersebut dalam penguasaan medan atau lintasan yang harus dilalui kapal.

Berdasarkan hasil penilaian tim juri di babak semi final, Tim Barracuda dan Tim Jangilus dinyatakan lolos ke babak final KKCTBN 2013 yang diselenggarakan di Pantai Camplong, Madura, Jawa Timur, pada 25 – 27 November 2013. Kedua tim tersebut adalah perwakilan dari mahasiswa Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan IPB.

 

 

Adapun anggota Tim Barracuda adalah Rahmad Ramadhoni, Iqbal Setiawan, dan Febby Yosella, kemudian Tim Jangilus yakni Andikha Pratama, Adam Suma Wijaya, dan Bastian P Silalahi. "Total finalis dalam KKCTBN 2013 adalah 30 tim, dimana 10 tim untuk tiap-tiap kategori lomba," ujar pembimbing Tim Jangilus Fis Purwangka.

Sedang kontes KKCTBN 2013, lanjut Fis, terbagi atas tiga kategori lomba, yaitu selain dua kategori yang membawa IPB Juara III; remote control dan manual system, satu lagi adalah kapal autonomous (sensor).


Selasa, 03 Desember 2013

Carlos Juan Finlay

Finlay adalah seorang dokter dan ilmuwan Kuba yang diakui sebagai pelopor dalam penelitian penyakit demam kuning.

Carlos Juan Finlay lahir pada tanggal 3 Desember 1833 dengan nama Juan Carlos Finlay y Barres di Puerto Príncipe, Kuba. Beliau berdarah campuran Perancis dan Skotlandia.

Pada tahun 1853, Finlay berkuliah di Jefferson Medical College di Philadelphia, Pennsylvania, dan lulus pada tahun 1855. Beliau lalu melanjutkan pendidikannya di Havana dan Paris, setelah itu ia menetap di Havana dan membuka praktek medis.

Penelitian Carlos Juan Finlay dimulai di tahun 1870-an, kemudian mulai diakui pada tahun 1900. Beliau merupakan orang pertama yang menyatakan bahwa nyamuk adalah pembawa organisme vektor yang menyebabkan demam kuning.

Menurutnya, nyamuk yang menggigit korban terinfeksi bisa menginfeksi orang yang sehat melalui gigitan.

Setahun kemudian, Finlay menemukan bahwa nyamuk dari genus Aedes adalah organisme yang menularkan demam kuning. Teorinya ini diikuti oleh rekomendasi untuk mengontrol populasi nyamuk sebagai cara untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.

Hipotesisnya ini kemudian dibuktikan hampir dua puluh tahun kemudian oleh Walter Reed pada tahun 1900. Finlay kemudian menjadi kepala petugas kesehatan di Kuba pada tahun 1902-1909.

Carlos Juan Finlay adalah anggota dari Havana’s Royal Academy of Medical, Physical and Natural Sciences. Beliau fasih berbahasa Perancis, Jerman, Spanyol, dan Inggris, dan bisa membaca aksara Latin. Ia juga menulis berbagai artikel mengenai kusta, kolera, gravitasi, dan penyakit tanaman, namun ketertarikan utamanya adalah mengenai demam kuning.

Atas teorinya mengenai demam kuning ini, Finlay dinominasikan sebanyak tujuh kali sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran, namun tidak pernah memenangkannya. Beliau hanya menerima penghargaan Legion of Honour dari Perancis pada tahun 1908.

Carlos Juan Finlay wafat di rumahnya pada tanggal 3 Desember 1915 karena serangan stroke yang disebabkan oleh kejang otak parah. Beliau kemudian dimakamkan di Havana, Kuba.

 

Senin, 25 November 2013

System Transportasi Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan



Dalam Judul Blog gw kali ini, gw pengen sdikit membahas mengenai system transportasi  Hasil Tangkapan di suatu pelabuhan Perikanan pada umumnya.



Kenapa transportasi menjadi bagian yang penting untuk dibahas dalam kegiatan perikanan di Pelabuhan..?

Karena, Pada dasarnya ikan merupakan jenis produk yang mudah rusak (perishable) oleh karena itu perlu penanganan yang lebih untuk menjaga nilai mutu ikan sampai pada akhirnya terjual ke konsumenn akhir, dan penanganan tersebut salah satunya dalam transportasi pendistribusain ikan.



Adapun beberapa proses transportasi hasil tangkapan yang ada dipelabuhan diantaranya adalah :

a. Pertama yaitu proses transportasi hasil tangkapan dari kapal ke       dermaga

b Kedua Proses transportasi hasil tangkapan dari Dermaga Ke Tempat pelelangan Ikan

c.Ketiga Proses transportasi hasil tangkapan dari Tempat pelelangan ikan menuju ke Hinterland (daerah-daerah distribusi sekitar pelabuhan) dan tempat konsumen.






Pada saat proses transportasi hasil tangkapan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan diantara yaitu :

·         Tersedianya bahan atau alat pendingin, dalam hal ini alat transportasi disesuaikan dengan jauhnya jarak lokasi tujuan transportasi hasil tangkapan, dan hal yang perlu diperhatikan adalah tersedianya system pendingin atau es yang ada pada alat transportasi. Contohnya pada mobil box berpendingin, gerobak dorong yang terdapat es,container yang dilengkapi dengan cool storage,dll. Alasan tersebut agar tingkat mutu ikan tetap terjaga sampai diterima oleh pembeli akhir (konsumen).

·         Tingkat Higienitas wadah yang digunakan, pada saat proses transportasi kita juga perlu mempertimbangkan kondisi wadah atau keranjang yang digunakan sebagai tempat menaruh ikan hasil tangkapan, dimana tingkat higienitas/kebersihannya sangat mempengaruhi mutu hasil tangkapan, karena pada kondisi wadah yang kotor atau kurang bersih, akan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang pada akhirnya menyebar kedalam ikan hasil tangkapan dan menurunkan mutu ikan. Oleh karena itu tingkat higienitas wadah perlu diperhatikan.

·         Jenis alat transportasi, ditentukan oleh seberapa lama proses transportasi yang tempuh, jika jarak lokasi tujuan dekat maka alat transportasi yang digunakan contohnya : gerobak Dorong, motor, sepeda, becak atau bisa juga dipanggul oleh orang.

Jika jarak lokasi tujuan transportasi jauh maka perlu menggunakan alat transportasi dengan pertimbangan waktu dan penanganan ikan selama transportasi, dalam hal ini , walaupun transportasi sudah dilengkapi dengan es, akan tetapi kemungkinan penurunan mutu ikan pada jarak jauh tetap ada.

·         Lama penyinaran matahari, semakin lama ikan hasil tangkapan tersengat sinar matahari akan semakin menurunkan tingkat mutu ikan, sehingga diperlukan pelindung ikan hasil tangkapan pada saat transportasi agar mutunya tetap terjaga.

·         Kondisi ikan, Pada saat ikan hasil tangkapan berada didalam wadah pastikan kondisi jumlah ikan tidak melebihi kapasitas wadahnya, sehingga ikan tidak ditaruh secara bertumpuk, atau terdesak. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada bentuk ikan dan mutunya juga menurun.



Dari beberapa pertimbangan diatas, inti dari tujuan proses transportasi ikan hasil tangkapan adalah bagaimana teknik penanganan dalam menjaga mutu ikan hingga sampai kepada konsumen.



Karena mutu ikan yang semakin bagus akan meningkatkan harga jual hasil tangkapan.



(Thanks... Like Gan)

Sumber Gambar : google
 

Selasa, 12 November 2013

Pemira Legislatif FPIK 2013

daftar perwakilan kelas untuk di dpm paling lambat hari jumat
ayo, sebelum di rekomendasikan sama komti dan ketua himpro


Kamis, 07 November 2013

Find the Great Heroes

don't miss it .. 22,23,24 Nov 2013
IPB ISLAMIC FESTIVAL DAN SARASEHAN NASIONAL LDK SE-INDONESIA
lebih dr 500 aktivis dakwah kampus berkumpul ..

Jumat, 25 Oktober 2013

kenapa Es dikutub dapat Mengapung


Assalamualaikum,
Halo bro, saya senang bertemu dengan anda, karena kenapa...? anda adalah orang yang secara tidak sengaja telah mengklik, dan melihat halaman blog yang keren ini.. Jadi Oleh karena itu saya sangat senang untuk berdiskusi dengan orang sekeren anda ( karena anda telah mengklik blog ini jadi disebut keren yaa walaupun tidak lebih keren dari saya sendiri, hahahaha..)

Okelah Kalau Begitu Menurut Anda...



Mengapa Es dapat Mengapung di Perairan Laut..?

Sering kali kita melihat kejadian atau fenomena aneh yang terjadi di alam salah satunya yaitu mengapungnya Es diperairan laut, kejadian ini banyak kita lihat di daerah Kutub bumi yang memiliki suhu sangat rendah dan pastinya kejadian ini bukan tanpa alasan.

Kenapa fenomena ini bisa terjadi...?
 
Hal ini disebabkan karena perbedaan densitas yang ada pada massa jenis es dan massa jenis air laut, dimana densitas Es pada permukaan kutub lebih kecil dibandingkan dengan densitas Perairan laut dibawahnya sehingga menyebabkan Batuan Es yang berada dikutub dapat mengapung diperairan laut.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan densitas diantaranya adalah suhu dan salinitas, dimana keadaan suhu berbanding terbalik dengan densitas yang artinya ketika suhu pada suatu benda naik maka densitasnya akan menurun, sedangkan keadaan salinitas pada suatu benda berbanding lurus dengan perubahan densitasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan densitas pada suatu benda lebih dipengaruhi oleh perubahan salinitasnya dibandingkan perubahan suhunya.
Untuk densitas suhu maksimum air, berada pada suhu 4 derajat Celcius, sedangkan untuk titik beku air murni H2O berada pada suhu 0 derajat Celcius, itu artinya densitas terbesar air bukan pada keadaan dimana air itu beku, tetapi masih dalam bentuk cair atau aquades. Dan ketika air tersebut ditambahkan kandungan garam maka densitas suhu maksimum dan titik bekunya akan berkurang.



Dari perbandingan Gambar  diatas dapat kita lihat bahwa, stratifikasi perubahan suhu, salinitas, dan densitas air laut ditiap lapisan berbeda-beda.

Mulai dari lapisan permukaan :

Pada lapisan ini merupakan lapisan dengan keadaan suhu paling tinggi, ini dikarenakan lapisan permukaan adalah lapisan yang paling banyak menyerap panas dari sinar matahari. Sedangkan untuk keadaan salinitasnya, pada lapisan permukaan keadaan salinitas paling rendah dibandingkan lapisan dibawahnya, hal ini disebabkan karena terjadinya penguapan (evaporasi). Begitu pula dengan keadaan densitas paling rendah berada dilapisan permukaan, karena suhu dan tekanan yang besar di permukaan laut.
Lapisan Termocline,Halocline, dan Pycnocline (dimana terjadinya perubahan secara drastis secara berturut Suhu, Salinitas, dan Densitas) :
Termocline : merupakan daerah dimana perubahan suhu menurun secara drastis, pada lapisan ini banyak kandungan nutrien yang berasal dari dasar laut dan merupakan produsen dari rantai makanan yang terjadi di dalam laut, sehingga banyak organisme berada dilapisan ini. Tetapi dilapisan ini pula kandungan Oksigen sangat sedikit, karena banyak dimanfaatkan oleh organisme yang ada. Lapisan temocline sangat berhubungan dengan terjadinya proses Upwelling, dimana naiknya massa air laut yang lebih dingin ke atas permukaan.

Semoga bermanfaat bagi kalian kaum pemuda yang sedang membutuhkan informasi ini,

Di klik like key..

Beranda

Like this blog